MAJENE , RADARSULBAR NEWS – Pemulihan trauma dari gangguan psikologis akibat kejadian traumatis merupakan salah satu fase terpenting bagi korban bencana.
Olehnya itu sejumlah mahasiswa bersama dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melahirkan inovasi terbaru dalam memulihkan trauma para korban gempa bumi yakni dengan metode syair puisi Mandar, Kalindaqdaq.
Para mahasiswa dan dosen Unsulbar yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Humaniora secara resmi meluncurkan hasil penelitiannya berjudul “Strategi Trauma Healing Melalui Pappasang Kalindaqdaq Mandar Sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Pada Wilayah Rawan Gempa di Sulawesi Barat ”.
Kegiatan itu dilaksanakan di aula Theather Unsulbar, Kampus Padha-Padhang, Kelurahan Tande Timur, Majene, Kamis (12/10) kemarin.
Tim PKM Trauma Healing Syair Kalindaqdaq tersebut terdiri dari mahasiswa Unsulbar yakini Hermaliya Jumita Sari, Putra Safa’at, Putri Alicia Pratiwi dan Anriwawan. Para mahasiswa itu didampingi dosen pembimbing, Abdul Galib.
Selain para mahasiswa dan dosen pembimbing, diseminasi hasil riset sosisal humaniora dan launching buku “Kalindaqdaq Refleksi Kesehatan Mental dan Pemulihan Ekonomi” tim PKM Unsulbar itu dihadiri Rektor Unsulbar Prof Muhammad Abdy, Dekan Fakultas Ekonomi Unsulbar Dr. Enny Rajab, para wakil dekan Fakultas Ekonomi, para wakil dekan Fakultas Ilmu Kesehatan.
Salah satu tim PKM Unsulbar Trauma Healing Syair Kalindaqdaq Putra Safa’a menjelaskan, Provinsi Sulbar merupakan daerah dengan indeks risiko bencana tertinggi di Indonesia pada tahun 2022. Salah satu bencana dengan intensitas tinggi itu adalah gempabumi.
“Bencana gempabumi menyebabkan jatuhnya korban jiwa serta kerugian materil, akibatnya melahirkan trauma yang kemudian mengakibatkan terganggunya perekonomian warga,” ujarnya.
Pengaruh dari kondisi tersebut dapat menyebabkan kondisi ekonomi semakin melemah secara berkelanjutan sehingga membutuhkan penanganan yang serius.
“Dari hasil riset yang telah dilakukan, salah satu strategi yang tepat dalam memulihkan trauma korban gempa itu melalui budaya Pappasang Kalindaqdaq Mandar,” ungkapnya..