RADARSULBARNEWS

Dokter Sarankan Penderita Obesitas Tak Memilih Olahraga Lari

Ilustrasi obesitas pada anak. (Website Kanal Kesehatan FK UGM)

RADARSULBAR NEWS – Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT menyarankan penderita obesitas tidak memilih lari sebagai olahraga harian. Sebab, berpotensi memberatkan kinerja sendi dan otot bagian bawah.

Dia menyarankan agar para penderita obesitas memilih kegiatan olahraga yang lebih ringan seperti berjalan kaki agar tubuh bisa kembali ke kondisi ideal.

”Jadi kalau untuk penderita obesitas, lebih baik memilih olahraga kardio seperti senam atau berjalan kaki. Apabila ingin sekali berlari, ada baiknya diturunkan dulu berat badannya lewat olahraga kardio baru nanti berlari,” kata Aldico seperti dilansir dari Antara di Jakarta, Kamis (12/10).

BACA JUGA:  RSUD Hajjah Andi Depu Teken MoU dengan BPJS Kesehatan, Layanan Katerisasi Jantung Beroperasi

Dia menjelaskan, pada saat melakukan olahraga lari, kondisi tubuh di bagian bawah mengalami tekanan lebih besar dari pada saat berjalan di kondisi normal.

Pada saat berlari, seseorang memberikan tekanan sebesar enam kali lipat berat badan kepada bagian tubuh bawah saat kaki berpijak.

Bahkan, bagi orang dengan kondisi tubuh normal, apabila terdapat teknik yang salah saat berlari, masih bisa didapati masalah seperti ankle sprain atau keseleo.

BACA JUGA:  200 Ribu Peserta BPJS Kesehatan di Sulbar Nonaktif, Potensi Picu Masalah Layanan Kesehatan

Maka dari itu, apabila kegiatan berlari dilakukan orang dengan bobot tubuh berlebih, potensi cedera hingga masalah sendi di bagian kaki akan lebih besar terjadi.

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!