PERHATIAN UNTUK GURU
Data tahun 2023, jumlah guru dan kepala sekolah di Indonesia sebanyak 2.869.186 orang. Baik yang berstatus PNS maupun non-PNS. Dari jumlah tersebut, 1,2 juta guru atau 44,5 persen sudah bersertifikat pendidik.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyebut, hasil rapat konsinyasi antara komisinya dengan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 2 September 2023 lalu menggambarkan arah kebijakan pemerintah terhadap guru di 2024. Salah satunya melalui kualitas dan relevansi pendidikan. Melalui program prioritas merdeka belajar.
“Seperti program guru penggerak, pendidikan profesi guru, penataan rekrutmen guru ASN PPPK, diklat berjenjang, guru pembimbing khusus sampai pengembangan karier. Termasuk bagaimana melaksanakan PPG (Pendidikan Profesi Guru) Prajabatan sebagai program pendidikan profesi untuk mencetak generasi baru guru-guru Indonesia,” ungkap Hetifah. Untuk itu, khusus untuk Ditjen GTK, disiapkan pagu anggaran 2024 sebesar total Rp 5 triliun.
Menurut politikus Golkar tersebut, pada umumnya, kondisi guru di Indonesia dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk lokasi, tingkat pendidikan, jenis sekolah, dan banyak faktor lainnya. Beberapa aspek umum yang dapat memengaruhi kondisi guru di Indonesia.
“Kita tidak bisa menggeneralisasi nasib guru. Dari sisi gaji saja di Indonesia bervariasi. Semua daerah sama berdasarkan tingkat pendidikan, pengalaman, dan lokasi. Gaji guru sering kali dianggap kurang memadai dibandingkan dengan biaya hidup, terutama di daerah perkotaan,” ungkap legislator asal Kaltim itu.
Begitu pula dengan fasilitas. Kondisi fasilitas sekolah, seperti gedung sekolah, peralatan pengajaran, dan sarana pendidikan, dapat bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya. Sementara untuk beban kerja, guru di Indonesia sering kali memiliki beban kerja yang cukup besar. Terutama, di daerah dengan jumlah siswa yang banyak. “Mereka perlu mengajar banyak mata pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas administratif,” ucapnya.
Selain program yang sudah disusun untuk 2024, kata Hetifah, sudah banyak upaya yang dilakukan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas guru. Mulai dari peningkatan kualifikasi melalui program-program pelatihan dan pendidikan lanjutan. “Namun, ada tantangan dalam mencapai peningkatan kualifikasi yang merata di seluruh negeri,” sebutnya.
Begitu pula ketersediaan sumber belajar. Kata dia, akses guru terhadap sumber-sumber belajar yang mutakhir juga dapat bervariasi. Hal ini terkait dengan tingkat perkembangan teknologi dan akses internet di berbagai daerah. Pemerintah sendiri berupaya untuk mengembangkan kurikulum yang relevan dan meningkatkan standar pendidikan. Guru harus beradaptasi dengan perubahan ini. Terpenting, profesionalisme guru menjadi fokus penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Selamat Hari Guru Sedunia. Memperingati Hari Guru Internasional adalah kesempatan yang baik untuk menghargai dan memberikan penghormatan kepada guru-guru atas peran penting mereka dalam pendidikan dan pembentukan masa depan generasi muda,” ucap Hetifah. (kp/jpg))