“Nanti sudah menyala mesin mobil Damkar, baru kami langsung menuju ke lokasi kebakaran. Memang kami akui yang kami dapatkan tinggal puing-puingnya. Sehingga kami tinggal padamkan sisa-sisa apinya,” ungkap Nawir.
Ia mengakui dari tiga unit armada Damkar yang dimiliki Pemkab Mamasa. Hanya dua yang beroperasi dan satu mengalami rusak berat.
“Karena satu armada rusak berat. Jadi dua armada tersebut kami tempatkan satu di Sumarorong dan satunya lagi di Kota Mamasa,” tambahnya.
Terpisah, Sekertaris Kabupaten Mamasa, Muh. Syukur menyampaikan terkait persoalan damkar tersebut bukan dikarenakan tidak siap. Namun memang BBM juga agak langka.
“Yang pastinya ini akan menjadi bahan evaluasi kedepannya. Sehingga kondisi seperti ini tidak terulang,” ujarnya.
Ia menambahkan, kedepan pihaknya juga akan berupaya menambah armada Damkar karena letak geografis yang cukup ekstrem.
“Tapi kita akan rencanakan tahun 2024 kalau kondisi keuangan sudah mulai stabil,” tambahnya.