RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Gerakan Pangan Murah Berhasil Tekan Inflasi

MEMANTAU. Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh memantau pelaksanaan pasar murah beberapa waktu lalu. (Adhe Junaedi Sholat/Radar Sulbar)

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, kembali merilis angka inflasi periode September 2023 di Mamuju sebesar 1,19 persen. Angka ini kembali turun dibandingkan periode Agustus 2023 sebesar 2,20 persen.

Angka inflasi tersebut membuat Mamuju berada diurutan keempat paling rendah dari 90 kota di Indonesia. Tertinggi berada di Manokwari 5,26 persen dan terendah di Gorontalo 1,16 persen.

Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri mengatakan, faktor inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran tersebut yakni kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,80 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,60 persen.

BACA JUGA:  Soal Program MBG, Wakil Ketua I DPRD Mamuju Nilai Begini

Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,94 persen. Kelompok kesehatan 4,59 persen, kelompok transportasi 2,57 persen.

Sedangkan secara bulanan inflasi di Mamuju sebesar 0,08 persen yang didorong oleh tiga komoditas utama antara lain beras 0,48 persen, sewa rumah 0,08 persen dan cabai merah 0,04 persen. Sementara yang andil dalam deflasi atau turun adalah ikan cakalang 0,26 persen, 0,12 persen dan telur ayam ras 0,07 persen.

BACA JUGA:  Pemdes Palipi Soreang Fokus Penuntasan Kemiskinan Ekstrim

“Kenaikan harga beras ini disebabkan naiknya harga gabah dan beras di level produsen dan permintaan cabai merah meningkat jelang perayaan maulid Nabi Muhammad,” ujarnya.

Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian inflasi di Sulbar terus dilakukan.

“Inflasi Sulbar terkendali dengan baik secara nasional angka di bulan Mei sampai Juni inflasi Sulbar terendah di seluruh Indonesia, Agustus inflasi Sulbar 2,2 persen sekarang kita berada di ranking lima,” ujar Zudan.

BACA JUGA:  Proyek Pembangunan Kantor BPN Mamuju, Upah Pekerja Belum Dibayar Kontraktor Diduga Kabur
Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!