“Pelaksanaan lomba segitiga yang menutup Sandeq Race hanya diikuti 33 perahu. Tiga perahu Sandeq tidak dapat ikut lomba karena mengalami kerusakan. Lomba segitiga ini hanya dilaksanakan di etape Polman. Untuk etape lainnya hanya maraton saja,” jelas Marendeng yang juga menjabat Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Polman ini.
Terkait tidak adanya partisipasi Pemprov dan daerah lainnya, Marendeng mengatakan, Sandeq Race 2023 ini pelaksananya Pemkab Polman kemudian dirangkaian dengan Hari Jadi Sulbar ke-19.
Sementara terkait total anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan sandeq race 2023 ini, Marendeng selaku ketua panitia mengaku tidak mengetahui besaran anggaran yang digunakan dalam APBD Polman. Hanya saja panitia juga mendapatkan dana sponsor tunggal dari Bank Sulselbar sebesar Rp 500 juta tetapi yang bersih diterima hanya Rp 490 juta.
Kemudian untuk bantuan akomodasi bagi satu perahu Sandeq yang berlomba, panitia memberikan dana total Rp. 28.940.000.
Setiap perahu Sandeq diisi oleh delapan awak kapal. Selain akomodasi, bagi juara lomba maraton Sandeq Race juara pertama mendapatkan hadiah sebesar Rp 15 Juta tetapi dipotong pajak sehingga hadiah bersih yang didapatkan Sandeq Pandarana Balanipa hanya Rp 14.250.000.
Sementara juara kedua Tunas Mekar mendapatkan hadiah Rp. 14,5 juta potong pajak sehingga hanya Rp 13.775.000.
Begitupun dengan juara ketiga Cahaya Mandar hadiahnya Rp 14 juta tetapi kena PPh 21 sehingga totalnya hanya Rp 13.300.000.
Panitia hanya memberikan hadiah kepada perahu hingga juara 28 dengan total hadiah keseluruhan Rp 273.125.000.