MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Sebanyak 36 Sandeq dijadwalkan tiba di Pantai Sendana, Majene, siang ini. Sama seperti di etape sebelumnya, Passandeq akan bermalam sebelum melanjutkan etape keesokan harinya.
Sesuai jadwal, Sandeq akan finish di Pantai Bahari, Polewali, pada Minggu 1 Oktober. Passandeq akan diberi waktu istirahat sehari sebelum mengikuti lomba segitiga yang biasa dilombakan dalam pelaksanaan Festival Sandeq Race, Senin 2 Oktober, mendatang.
“Kami mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar atas pelaksanaan Sandeq yang dirangkaikan sebagai peringatan hari jadi Sulbar. Begitu juga seluruh kabupaten yang menerima dan menyambut kedatangan para Passandeq,” kata Jamil Barambangi, kemarin.
Jamil mengklaim bahwa Sandeq telah menjadi komitmen Pemprov Sulbar dan pemerintah kabupaten di Sulbar sebagai bagian untuk melestarikan budaya.
“Salah satu cara melestarikan yaitu dengan terus menggelar Festival Sandeq. Insya Allah Festival Sandeq ini akan kita gelar setiap tahun, dan ini akan menjadi kalender rutin di setiap peringatan hari jadi Sulbar,” ucap Jamil.
Berbeda, Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar atau akrab disapa AIM, mengaku bahwa Pemprov Sulbar tak berkontribusi dalam pelaksanaan Festival Sandeq 2023. Hal itu ia sampaikan saat diwawancarai usai pelaksanaan rapat paripurna HUT Sulbar ke 19 tahun, di DPRD Sulbar, Jumat 22 September.
“Inilah yang saya titipkan bahwa ini agenda tahunan. Masa (Pemprov Sulbar) tidak ada bantuannya dan sebagainya,” kata AIM.
Padahal, kata AIM, Sandeq sudah menjadi warisan kebudayaan Sulbar dan dunia yang patut dilestarikan. AIM pun menyebutkan, jika mestinya Pemprov Sulbar memperhatikan Sandeq.
“Jangan anggap Sandeq hanya di Polman, lantas tidak ada pedulinya. Ini sudah dikenal bahwa Sulbar adalah tempatnya Sandeq. Anggarkan setiap tahun,” ujarnya.
