RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Saluran Induk Dangkal, 150 Hektare Sawah di Polman Terancam tidak Digarap

Kondisi sawah di Dusun Passube Desa Paku yang tak jauh dari TPA. (Dok Radar Sulbar)

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – 150 Hektare sawah yang tersebar pada enam desa di Kecamatan Campalagian Polman terancam tidak dapat digarap pada musim tanam yang akan datang.

Hal tersebut dikarenakan terjadinya pendangkalan saluran induk irigasi.

Hal ini terungkap ketika sejumlah petani yang terhimpun dalam Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Kecamatan Campalagian mengadu ke Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polman, Senin 25 September.

BACA JUGA:  Perpisahan SDN 060 Pekkabata Berlangsung Sederhana Namun Penuh Makna

Keluhan petani pemakai air ini diterima langsung Wakil Ketua DPRD Polman Hamzah Syamsuddin didampingi anggota DPRD Polman Fraksi PPP Andi Aliawanti di ruang Komisi II DPRD Polman, Senin kemarin.

Salah seorang perwakilan petani GP3A Abdullah mengatakan, keluhan petani dari enam desa di Campalagian saat ini terkait pendangkalan pada saluran Indukbata Kecamatan Campalagian.

BACA JUGA:  Habis Idul Adha, Ratusan PKL di Mamuju Direlokasi

Apabila ada curah hujan nantinya tinggi maka berdampak pada areal pesawahan di Desa Botto, Lampoko, Parappe, Katumbangan dan Panyampa.

“Sekarang musim kamarau seperti ini air sudah tidak ada keluar. Apalagi nanti ketika musim penghujan, terdapat 150 hektar sawah tidak bisa digarap tidak dapat karena akan kena banjir terjadinya pendangkalan,” ungkap Abdullah.

BACA JUGA:  Diduga Selang Tabung Gas Bocor Saat Masak Buras Lebaran, Satu Rumah Warga di Lantora Ludes Terbakar
Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!