Panitia pendamping Ilham atas sandeq Palippis Indah agak kebingungan menemani pelaut internasional. Soalnya tidak bisa bahasa Inggris.
“Mereka salut dengan kerja sama tim di sandeq, sekalipun para pelaut kita menggunakan bahasa Mandar dan saya sebagai pendamping juga tidak bisa berbahasa Inggris namun untuk menyambung komunikasi saya menggunakan google translate Indonesia-Inggris jika bertanya bagian-bagian perahu. Intinya mereka sangat senang dan adalah pengalaman berharga berlayar dengan sandeq,” katanya.
Cerita senada disampaikan panitia pendamping, Aswar, pemuda dari Sabang Subik kuliah di STAIN Majene. Dia menceritakan bahwa dirinya sempat ragu dan tidak percaya diri akhirnya.
“Saya memberanikan diri untuk memandu mereka, Shannon dan Nina, begitu mereka memperkanal diri kepada saya, hingga kami bergegas menaiki kapal Sandeq bernama Dewa Ruci. Setelah lima menit di atas perahu tidak ada percakapan diantara kami, mata mereka hanya fokus mengarah ke semua sisi bagian kapal terutama di bagian palatto. Saya yang dari tadi sibuk bergulat dengan Google Translate, dengan perasaan agak ragu akhirnya memulai percakapan “Mister, do you want to try”, dengan sigap dan semangat ia menjawab “Yes of course” dan langsung meminta tali penyeimbang lalu berjalan ke arah bagian cadik/palatto,” cerita Aswar.
“Karena ada banyak hal yang ingin ia tanyakan akhirnya kami mengandalkan Google Translate untuk melanjutkan komunikasi. Agar lebih efisien, mereka bertanya soal di mana para pelaut tidur, di mana mereka memasak, di mana mereka harus menyimpan air bersih, bagaimana cara mereka membaca alam dan mengetahui lokasi tanpa peta, sambil dipandu oleh pelaut Mandar. Mereka sangat kagum meski penjelasan seadanya,” tambah Aswar.
Pelayar-pelayar Sandeq di Cari Selamat, Dewa Ruci, Buah Kurma, Palippis Indah dan Bintang Laut cukup lincah dalam melayarkan sandeq. Angin bertiup ideal, membuat tarian sandeq di Teluk Balikpapan memukau mata masyarakat Balikpapan yang menyaksikan. Salah satunya polisi yang ikut memantau orang asing atau pelaut internasional.
“Jago betul ini pelaut-pelaut Mandar, berlayar jauh. Perahu sandeqnya cukup cantik,” kata anggota kepolisian yang juga ikut bertugas saat sandeq datang tahun lalu di Festival Sandeq IKN 2022. Sandeq berlayar lincah di sela-sela kapal besi yang berlabuh di Teluk Balikpapan.
Sekedar catatan, Nusantar Sail diikuti pelaut internasional berkewarganegaraan Afrika Selatan, Australia, Filipina, Amerika Serikat, Jerman dan Norwegia. Adapun pelaut nusantara berasal dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. (*)