MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Maju tidaknya sebuah daerah bisa dilihat dari banyaknya investor yang masuk. Semakin minim investor, daerah akan semakin sulit berkembang.
Hal itulah yang digambarkan dalam Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Investasi Sulbar 2023.
Kegiatan bertema Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Akselerasi Peningkatan Investasi di Bumi Sulbar Malaqbi, itu, merumuskan berbagai langkah agar investor masuk ke Sulbar.
Investor diharapkan masuk dan mengelola setiap sumber daya di Sulbar. Bantuan investor diyakini dapat meringankan beban Pemprov Sulbar dalam membangun provinsi ke 33 di Indonesia ini. Sulbar akan sulit berkembang tanpa investor, terlebih APBD yang dikelola hanya Rp 2 triliun di tengah persoalan yang begitu banyak.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulbar, Gunawan Purbowo menuturkan, terhambatnya investasi di Sulbar disebabkan beberapa kendala. Seperti proses perizinan yang dinilai rumit dan berbelit-belit serta keterbatasan data penunjang.
“Hambatan lain juga bahwa belum ada regulasi dan kepastian hukum. Serta proses perizinan yang masih membutuhkan waktu yang lama sehingga dikeluhkan pelaku usaha,” kata Gunawan, saat FGD di Bangi Coffee, Rabu 13 September.
Gunawan menyebutkan, beberapa pelaku usaha ketika ingin mendapatkan izin harus mendatangi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain terlebih dahulu untuk mendapatkan dokumen sebelum ke DPM-PTSP Sulbar.