Kata dia, maxim itu pelayanannya memang bagus tetapi apalah artinya semua itu bila membawa penderitaan bagi ojek dan becak.
Pihaknya merasa dirugikan dengan kehadiran maxim. Pendapatan ojek dan becak berkurang sejak kehadiran maxim di Majene.
“Saya yakin pemerintah daerah melihat penderitaan kami. Olehnya itu kami datang kesini untuk mengadu, karena kami menolak kehadiran maxim beroperasi di Majene,” ungkapnya.
Lanjut orasi yang disampaikan ke Pemkab Majene menyangkut kehidupan pengemudi ojek dan becak.
“Nasib kami perjuangkan di Pemkab Majene, karena ini rumah kita,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Majene Muhlis menuturkan pihaknya tidak berhak mengambil keputusan itu tergantung dari pimpinan (bupati).
“Saat ini pak bupati, tidak ada ditempat,” singkatnya.