Ia mengungkapkan, saat digigit anjing para petugas kesehatan atau perawat di Puskemas Balla sudah menyarankan agar divaksin rabies.
“Sudah dianjurkan perawat, tapi mereka tidak pergi vaksin. Nanti ada keluhan korban seperti sesak nafas dan panas serta gejala lainnya dibawa ke Puskesmas Mamasa,”sebutnya.
Pihaknya menyampaikan, pasca pasien tersebut masuk Puskemas pada Senin malam, pegawainya menelpon minta saran karena tidak miliki BPJS Kesehatan.
“Saya bilang kalau sudah dokter sarankan, segera rujuk. Urusan ambulance nanti kita tangani dulu. Mudah-mudahan masih bisa ditangani karena sudah gejala rabies,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, bahkan keluarga korban masih berfikir untuk merujuk karena alasan biaya yang akan digunakan selama di Polman.
“Jadi saat itu masuk, kami juga langsung rujuk,” ungkapnya.
Ia mengaku, jika kasus gigitan anjing terus meningkat setiap bulannya.
“Boleh dikata tiap hari ada yang digigit anjing. Untungnya stok vaksin aman,” akunya.
Terpisah Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Mamasa, Selfinus mengatakan pihaknya tidak mengetahui pasti data akan kasus gigitan anjing saat ini.
“Apalagi saya masih di Tabulahan, saya tanya dulu dokter hewan,” ungkapnya.
Sedangkan dikonfirmasi, via telepon seluler dokter hewan Dinas Pertanian Mamasa, Drh Elvi Susanti tetapi tidak bisa tersambung.