RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Kepolisian Turut Serta Tuntaskan Stunting

TANGANI STUNTING. Kapolda Sulbar, Irjen Pol Adang memberikan bantuan kepada keluarga berisiko Stunting di Mamuju beberapa waktu lalu. (ist)

Saat ini, lanjutnya, ia telah memerintahkan seluruh kapolres dan kapolsek agar ikut mengecek masyarakat yang tidak rutin membawa anaknya ke Posyandu. “Kapolres dan kapolsek sudah bergerak dan melaporkan. Yang belum datang ke Posyandu, kita melalui bhabinkamtibmas memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar datang ke Posyandu mengecek kondisi kesehatan anaknya,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, pekan ini Polda Sulbar akan melaunching Command Center sebagai sistem pengecekan penyebaran anak Stunting di Sulbar. Hal itu dilaksanakan supaya polisi dan pihak terkait bisa memantau dan mengontrol kegiatan yang berkaitan dengan Stuntig di lapangan.

Sekretaris BKKBN Sulbar, Rusdianto juga menyebutkan, permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan nutrisi dalam tubuh itu bisa disembuhkan ketika anak masih berusia di bawah dua tahun.

BACA JUGA:  IKMSB Malang Sukses Gelar Malaqbi Fest Dialog dan Pentas Budaya Mandar

“Kalau di bawah dua tahun bisa diintervensi (disembuhkan) melalui asupan makanan bergizi. Indikatornya bisa dilihat dari respon dan kognitif anak pada usianya. Namun untuk memastikan anak Stunting atay tidak, harus pemeriksaan ahli karena banyak indikator yang digunakan,” jelasnya.

Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh berharap aksi yang dilakukan di setiap kecamatan terus dioptimalkan, agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan berdampak langsung ke masyarakat.

BACA JUGA:  Difasilitasi Dinsos Polman, Ayah dan Anak Akhirnya Bertemu Setelah 28 Tahun Berpisah

“Kita harus berkerja sama dalam menangani permasalahan. Lakukan komunikasi intensif dan perkuat kebersamaan,” tandasnya.

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!