RADARSULBARNEWS
KOLOM  

Warga Pulau Battoa Krisis Air Bersih, Antre Berjam-jam Demi Dapatkan Air

SUMUR TUA. Dua warga Dusun Lendang Pulau Battoa Desa Tonyaman menimba air sumur tua untuk air minum. Selama kemarau warga Pulau Battoa krisis air bersih, mereka harus jalan kaki dan antre berjam-jam mendapatkan air bersih di sumur tua. (Amri Makkaruba/Radar Sulbar)

Warga berharap pemerintah membangun jaringan PDAM atau sumur bor untuk mengatasi kesulitan air bersih terutama setiap musim kemarau panjang.

PDAM Distribusikan Bantuan Air Bersih

Untuk mengatasi krisis air bersih di Pulau Battoa Desa Tonyaman, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wai Tipalayo mendistribusikan air bersih. Distribusi air bersih ini untuk membantu warga di Pulau Battoa yang mengalami krisisi air bersih akibat dilanda akibat musim kemarau.

Hanya saja distribus air bersih ini tidak sampai ke Pulau Battoa. PDAM hanya mendistribusikan bantuan air bersih di dermaga Tonyaman. Satu unit armada mobil tangki yang berkapasitas 5.000 liter air dikerahkan ke dermaga desa Tonyaman untuk pembagian air bersih.

BACA JUGA:  Tempat Persembunyian Pejuang Lawan Penjajah, Pesona Air Terjun Limbong Parengnge Kelapa Dua

Warga Pulau Battoa harus menyeberang ke Dermaga Tonyaman untuk mendapatkan air bersih. Mereka membawa berbagai wadah seperti ember, baskom, jerigen dan beberapa wadah air lainya. Kemudian warga Pulau Battoa mengambil air bersih yang didistribusikan oleh PDAM menggunakan perahu, dan mengangkut air dari desa Tonyaman menuju ke rumah mereka di seberang pulau.

Walaupun mengambil air bersih di seberang pulau tetapi warga mengaku senang dan bersyukur dengan adanya bantuan air bersih tersebut. Sebab selama ini mereka mengalami krisis air bersih.

BACA JUGA:  Kisah Sukses Sahuda Budidayakan Nanas, Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Salah satu warga dusun Lendang Pulau Battoa, Muhtar mengatakan sedikit terbantu dengan adanya suplai air PDAM walaupun diambil di Dermaga Tonyaman. Selama ini warga hanya mengandalkan sumur di pulau tersebut, namun sejak kemarau, sumur warga mulai mengering akibat debit airnya berkurang.

“Alhamdulillah, ada bantuan air bersih PDAM, kami betul-betul krisis air bersih” Katanya.

Sementara itu, staf PDAM Wai Tipalayo Saparuddin mengatakan, selama musim kemarau, pihaknya menyalurkan sebanyak satu mobil tangki atau setara 5.000 liter air ke wilayah Pulau Battoa. Namun yang yang menjadi kendala adalah, mobilisasinya karena mobil tangki tidak dapat menjangkau Pulau Battoa karena harus menyebarang laut. Sehingga warga pulau diminta berkumpul di dermaga tempat penyeberangan perahu.

BACA JUGA:  Tempat Persembunyian Pejuang Lawan Penjajah, Pesona Air Terjun Limbong Parengnge Kelapa Dua

“Jadi kami siapkan tangki di dermaga penyeberangan, nanti warga yang datang ambil,” ujarnya.

Khusus bagai warga Pulau Battoa, PDAM menyediakan sebuah tandom atau tempat penampungan air yang berkapasitas 3.000 liter air yang di tempatkan di pinggir laut tempat dermaga penyeberangan. Selain Pulau Battoa, PDAM juga mendistribusikan air bersih kepada warga dusun Bajoe dan Amassangan. PDAM memprioritaskan ke wilayah Kecamatan Binauang karena wilayah ini paling terdampak krisis air bersih. (*)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!