MAMUJU, RADARSULBAR NEWS — Nelayan di Mamuju tak lama lagi akan memiliki tempat produksi es balok dan penyimpanan ikan atau cold storage berkapasitas besar.
Dua fasilitas yang dibangun Pemprov Sulbar, di Desa Sumare Mamuju, itu, ditargetkan dapat digunakan awal Oktober.
Pabrik es dengan kapasitas 10 ton per hari dan cold storage berkapasitas 12 ton.
Pabrik es dan cold storage itu dibangun Pemprov Sulbar dengan menggunakan sebagian anggaran Dana Insentif Daerah (DID) yang didapatkan Sulbar di tahun 2022 sebesar Rp 23 miliar, karena sukses menekan angka inflasi.
“Nelayan di Sumare bisa ke sini, membeli es balok dan menyimpan ikannya. Ikannya tetap terjaga kesegarannya,” kata Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh.
Zudan mengaku, Pemprov Sulbar akan terus mengkampanyekan gerakan makan ikan di masyarakat. Sehingga ikan-ikan yang ditangkap para nelayan tidak dijual di luar daerah.
Sisi lain bahwa konsumsi ikan masyarakat Sulbar sangat rendah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar, Khaeruddin Anas mengungkapkan, pembangunan pabrik es dan cold storage akan selesai pada akhir September dan bisa digunakan pada awal Oktober.
“Kita berharap apa yang menjadi arahan gubernur tentang penyediaan pabrik es dan cold storage di semua kabupaten di 2024 kita sudah masukkan. Pasangkayu dan Mateng tahun depan dibangun,” jelasnya.
Khaeruddin mengaku, telah berulangkali diminta sama pengusaha dan nelayan agar Pemprov Sulbar menyediakan pabrik es dan cold storage.
“Kuncinya nelayan akan masuk kalau fasilitas mendukung. Pabrik es dan cold storage sudah ada. Tinggal penyediaan BBM juga kita mau penuhi. Kalau ada semua tentu akan menarik bagi nelayan kita,” pungkasnya.
