RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Proyek Pipa SPAM Tapango Ditolak Warga, Khawatir Debit Air Sawah Berkurang

DITOLAK WARGA. Proyek pemasangan jaringan pipa SPAM di Desa Riso yang sudah berjalan dihentikan sementara karena ditolak warga, Sabtu 2 September 2023. (Arif Budianto/Radar Sulbar)

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS– Warga Kecamatan Tapango Kabupaten Polewali Mandar tolak proyek pemasangan jaringan perpipaan Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM) yang dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Mamuju Sulawesi Barat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek pemasangan jaringan pipa SPAM di Tapango dengan anggaran Rp 5 miliar ini sementara berjalan.

Material pipa dan proses penggalian di pinggir jalan Desa Riso Kecamatan Tapango mulai berjalan meskipun masyarakat belum mendapatkan sosialisasi terkait proyek tersebut.

BACA JUGA:  Kepala Kantor Pertanahan Polman Ucapkan Selamat HUT Korpri ke-53

Proyek tersebut merupakan usulan Pemkab Polman 2018 lalu ke Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulbar. Tetapi baru terealisasi tahun 2023 ini.

Program optimalisasi SPAM untuk kawasan Kecamatan Tapango dan Wonomulyo tersebut ditolak warga lantaran dinilai akan merugikan masyarakat Kecamatan Tapango khususnya para petani yang juga mengandalkan sumber air yang sama untuk pengairan sawah mereka.

BACA JUGA:  KPU Polman Simulasi Pungut Hitung Suara, Pemilih Butuh Waktu 1-2 Menit Mencoblos

Protes ini diungkapkan oleh masyarakat Kecamatan Tapango saat mereka hadir dalam audiens dengan Pemkab Polman dan BPPW Mamuju yang berlangsung di Aula kantor Camat Tapango, Sabtu 2 September.

Warga Kecamatan Tapango yang terdiri dari tiga desa yakni Kalimbua, Riso dan Tapango tersebut melayangkan protes lantaran proyek tersebut berjalan tanpa ada sosialisasi sebelumnya ke masyarakat.

BACA JUGA:  Debat Kedua Pilgub Sulbar, Adu Strategi Perbaiki Birokrasi Pemerintahan

Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Palili, Ambar mengatakan bahwa warga tetap menolak bahkan menolak dengan keras karena kehadiran proyek tersebut akan mengancam lebih dari dua puluh ribu hektar lahan pertanian sawah masyarakat akan mengalami kekeringan apabila proyek tersebut tetap dilaksanakan.

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!