RADARSULBARNEWS

Kenali Beragam Jenis Sedot Lemak untuk Mendapatkan Bentuk Tubuh Idaman

Foto ilustrasi Sedot lemak.

Selain bertujuan untuk kecantikan, sedot lemak juga bisa digunakan untuk menangani beberapa kondisi, seperti pembengkakan pada jaringan lemak (pseudolipoma) dan pembesaran payudara pada pria.

Kriteria Kandidat yang Cocok untuk Menjalani Sedot Lemak

Sebelum menjalani prosedur sedot lemak, ada beberapa kriteria yang harus Anda penuhi agar bisa memperoleh hasil yang maksimal. Berikut ini adalah beberapa kriteria orang yang cocok menjalani sedot lemak:

  • Berat badan ideal atau berat badan berlebih, tetapi belum tergolong obesitas
  • Kondisi fisik dan mental yang sehat
  • Lemak sulit dihilangkan, meski sudah menjalani diet dan olahraga
  • Kulit yang kencang dan elastis
  • Tidak merokok

Dokter tidak akan merekomendasikan prosedur sedot lemak, jika Anda memiliki penyakit jantung, diabetes, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Jika kriteria di atas sudah terpenuhi, Anda bisa menemui dokter bedah untuk melakukan sesi konsultasi. Tanyakan segala hal yang berhubungan dengan prosedur sedot lemak, seperti biaya, manfaat, dan risikonya. Sampaikan pula riwayat kesehatan dan daftar obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.
Risiko Sedot Lemak yang Penting Diwaspadai

Selama dilakukan oleh dokter bedah yang kompeten dan peralatan medis yang memadai, prosedur sedot lemak aman untuk dilakukan. Meski demikian, ada beberapa keluhan pascaoperasi dan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Beberapa keluhan yang umum dirasakan setelah operasi, meliputi:

  • Nyeri
  • Bengkak
  • Mati rasa
  • Memar

Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter biasanya meresepkan obat pereda nyeri dan antibiotik guna mengurangi risiko infeksi, sedangkan pembengkakan dapat mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu setelah operasi.

Sementara itu, komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur sedot lemak, meliputi:

  • Kulit bergelombang atau tidak rata
  • Perdarahan
  • Kerusakan saraf, pembuluh darah, paru-paru, hingga organ dalam perut
  • Reaksi alergi terhadap obat bius
  • Pembengkakan yang terus-menerus
  • Luka bakar yang disebabkan oleh teknik sedot lemak ultrasound
  • Asimetri atau kontur tubuh menjadi tidak sama
  • Infeksi
  • Komplikasi pascaoperasi, seperti kehilangan banyak darah dan cairan, penggumpalan darah atau lemak di paru-paru, serta penumpukan cairan di paru-paru

Risiko komplikasi ini lebih mungkin terjadi bila Anda menderita obesitas atau memiliki gangguan jantung.

Prosedur sedot lemak memang bisa membuat tubuh lebih ramping, tetapi metode ini bukanlah cara utama untuk menurunkan berat badan. Utamakan pola hidup sehat, seperti olahraga secara rutin, cukupi waktu istirahat, serta konsumsi makanan rendah lemak dan kalori, sebelum memutuskan untuk menjalani sedot lemak.

Bila Anda memutuskan untuk menjalani sedot lemak dan ingin tahu lebih jauh hal-hal seputar prosedur tersebut, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan membantu Anda menjawab pertanyaan dan menentukan jenis prosedur sedot lemak yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kesehatan Anda.

error: Konten dilindungi!!
Exit mobile version