RADARSULBARNEWS

Untuk Apa Melakukan Medical Check-Up? Ini Tujuannya

RADARSULBAR NEWS – Kesehatan sangat mahal berhaganya, tetapi ketika sakit bisa lebih mahal lagi biayanya. Karena itu, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Sebagai langkah pencegahan, medical check-up dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan, sekaligus mendeteksi suatu penyakit sejak dini.

Makin dini suatu penyakit terdeteksi, maka makin cepat pertolongan yang dapat diberikan. Dengan begini, penyakit tidak berlanjut ke tahap yang lebih serius, sekaligus mencegah pertolongan yang lebih rumit.

Medical check-up diperlukan oleh perempuan dan laki-laki, baik anak muda maupun orang lanjut usia. Orang yang terlihat sehat pun perlu melakukan medical check-up, terutama untuk memeriksa tingkat kesehatan serta kemungkinan adanya penyakit serius yang belum menunjukkan gejala.

BACA JUGA:  200 Ribu Peserta BPJS Kesehatan di Sulbar Nonaktif, Potensi Picu Masalah Layanan Kesehatan

Secara umum, berikut ini bisa menjadi daftar hal-hal yang diperiksa melalui medical check-up.

Berat Badan

Indeks masa tubuh (body mass index/BMI) yang tidak normal dapat memicu berbagai penyakit. Kegemukan dapat meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, diabetes tipe 2, osteoartritis, hipertensi, dan kanker. Sedangkan kondisi fisik yang terlalu kurus berisiko melemahkan sistem kekebalan tubuh, mengakibatkan osteoporosis, dan anemia. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan BMI tiap 2 tahun sekali bagi orang berusia di bawah 50 tahun dan setahun sekali untuk usia di atas 50 tahun.

Sebenarnya BMI dapat dihitung sendiri di rumah. Caranya: berat badan (kg) / tinggi (m)2. BMI normal untuk populasi Asia adalah 18,5 hingga 22,9. Namun jika Anda mengalami penurunan berat badan secara drastis, kegemukan, atau memiliki BMI yang tidak normal, segera konsultasikan kepada dokter untuk menanganinya.

BACA JUGA:  Anty Zafakha Beauty Launching Produk Kosmetik, Usung Konsep Kulit Sehat Cantik Alami

Gula Darah

Tes ini dilakukan bagi orang berusia 45 tahun ke atas, setidaknya tiap tiga tahun sekali. Namun, jika Anda memiliki risiko diabetes, konsultasikan pada dokter untuk segera menjalani tes, dan lebih sering misalnya tiap tahun.

Selain itu, jika Anda mengalami gejala seperti berat badan menurun drastis tanpa sebab yang jelas, sering merasa haus dan lapar, kesemutan pada tangan atau kaki, serta sering buang air kecil, segera lakukan tes ini untuk memastikan kemungkinan diabetes. Sebelum melakukan tes, Anda disarankan berpuasa selama 8 jam. Tes gula darah puasa akan menunjukkan salah satu hasil berikut:

BACA JUGA:  200 Ribu Peserta BPJS Kesehatan di Sulbar Nonaktif, Potensi Picu Masalah Layanan Kesehatan
  • Normal: 70-100 mg/dL
  • Pra diabetes: 100-125 mg/dL
  • Diabetes: ≥ 126 mg/dL

Tekanan Darah

Tekanan darah normal untuk usia di bawah 60 tahun adalah bilangan atas (sistolik) kurang dari 140 mm Hg dan bilangan bawah (diastolik) kurang dari 90, atau dibaca 140/90. Sedangkan pada usia di atas 60 tahun, standar normalnya adalah kurang dari 150/90 mm Hg. Tekanan darah di atas angka normal berarti hipertensi (tekanan darah tinggi).

Penulis: Alodokter
Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!