RADARSULBARNEWS

Untuk Apa Melakukan Medical Check-Up? Ini Tujuannya

Untuk orang normal, tes dapat dilakukan tiap 1-2 tahun. Sedangkan orang yang mengidap hipertensi atau hipotensi perlu melakukan tes tiap tahun atau lebih sering.

Kolesterol

Kolesterol pada dasarnya adalah jenis lemak yang dibutuhkan tubuh, namun jumlah yang berlebihan dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung serta stroke. Kolesterol normal adalah sebagai berikut:

  • Kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL) sebaiknya di atas 60 mg/dL.
  • Kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL) sebaiknya di bawah 100 mg/dL.
  • Trigliserida sebaiknya kurang dari 150 mg/dL.
  • Total kolesterol sebaiknya di bawah 200mg/dL.

Bagi orang dengan kondisi kesehatan yang normal, tes dapat dilakukan tiap 5 tahun, dimulai dari usia 35 tahun. Namun jika Anda gemuk, mengidap diabetes atau hipertensi, memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke dalam keluarga, merokok, tes ini bisa dimulai dari usia 20 tahun dan perlu lebih sering. Seperti tes gula darah, tes kolesterol memerlukan pengambilan sampel darah.

BACA JUGA:  200 Ribu Peserta BPJS Kesehatan di Sulbar Nonaktif, Potensi Picu Masalah Layanan Kesehatan

Kesehatan Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Pemeriksaan jantung dapat dilakukan dengan tes elektrokardiogram (EKG) atau dikenal dengan rekam jantung. Tes dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung.

Dengan tes ini dapat dideteksi adanya detak jantung tidak normal atau gangguan lain seperti pembuluh darah yang tersumbat. Tes ini dilakukan jika Anda mengalami gejala penyakit jantung, seperti nyeri di bagian dada atau jantung berdebar.

Mata

Periksakan mata setiap 1-2 tahun terutama jika Anda mengalami masalah penglihatan. Selain gangguan penglihatan, pemeriksaan pada anak bertujuan melihat kemungkinan mata malas atau mata juling. Sedangkan pada orang dewasa, pemeriksaan dapat mengetahui kondisi:

  • Retinopati, kerusakan pembuluh darah di belakang mata misalnya akibat diabetes.
  • Glaukoma, kerusakan saraf optik serta meningkatnya tekanan mata.
  • Katarak, mata berkabut.
BACA JUGA:  Anty Zafakha Beauty Launching Produk Kosmetik, Usung Konsep Kulit Sehat Cantik Alami

Tes terkait dapat meliputi:

  • Pemeriksaan retina: mata ditetesi cairan khusus agar kornea membesar, kemudian disinari cahaya agar dokter dapat melihat struktur dalam mata.
  • Pemeriksaan otot mata: dokter akan melihat pergerakan mata Anda.
  • Pemeriksaan ketajaman visual: menggunakan poster bertuliskan huruf.
  • Pemeriksaan dengan lampu celah untuk memeriksa kelopak mata, bulu mata, kornea, iris, lensa, dan ruang cairan di antara kornea dan iris.
  • Tes perimetri untuk memeriksa kemampuan mata melihat ke samping tanpa menggerakkan bola mata.
  • Tes tekanan intraokular (tonometri) untuk memeriksa tekanan dalam mata.

Kulit

Untuk mendeteksi kanker kulit, dapat dilakukan pemeriksaan dan jika perlu, pengambilan sampel kulit atau biopsi kulit. Kanker kulit adalah tumbuhnya sel di dalam kulit secara tidak terkontrol.

Tes dapat dilakukan segera ketika ditemukan perubahan tidak normal pada kulit, seperti ada benjolan; tahi lalat yang berubah warna, ukuran, atau berdarah; atau adanya jaringan abnormal pada kulit berwarna merah, putih, biru, atau kehitaman dengan perbatasan yang tidak teratur.

BACA JUGA:  200 Ribu Peserta BPJS Kesehatan di Sulbar Nonaktif, Potensi Picu Masalah Layanan Kesehatan

Telinga

Lakukan tes pendengaran (audiometri) jika Anda mengalami gangguan pendengaran. Audiometri digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan tuli, menentukan jenis dan tingkat gangguan pendengaran. Pemeriksaan pada bayi dan anak-anak diperlukan untuk mendeteksi masalah pendengaran yang dapat mengganggu kemampuan belajar, berbicara, dan memahami bahasa. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat respons Anda pada suara.

Gigi

Tidak ada seorang pun yang terbebas dari plak dan karang gigi. Karena itu, diperlukan pemeriksaan gigi rutin tiap 6 bulan sejak dini untuk mendeteksi kondisi-kondisi seperti abses atau bengkak bernanah akibat infeksi, kerusakan di antara gigi, kerusakan tulang rahang, gigi impaksi akibat gigi bungsu tumbuh tidak normal, kista atau tumor.

Penulis: Alodokter
Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!